Seflasi diartikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang
berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat dikarenakan kurangnya jumlah
uang yang beredar .
Didalam
deflasi, akan mengakibatkan kontraksi dari persediaan uang dan membuat
berkurangnya kecepatan / membuat lambat perputaran uang, Lalu jumlah transaksi akan
menurun dan jatuhnya harga barang dan jasa secara umum.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa ada empat buah penyebab Deflasi :
1.
Menurunnya persediaan uang di masyarakat, akan mengakibatkan kekacauan
diberbagai aspek seperti investasi dan menyebabkan depresi besar. Pada saat
deflasi melanda perekonomian maka harga barang mengalami penurunan , dan itu
membuat konsumen untuk menunda sementara bahkan lebih lama sampai harga barang
akan turun , kejadian ini memperlambat laju ekonomi
2.
Meningkatnya Persediaan Barang, karena persediaan uang yang beredar
dimasyarakat mengalami penurunan . maka masyarakat pun enggan membelanjakan
uangnya . Lalu pemilik bisnis pun kelimpungan terhadap persediaan barangnya
karena dengan demikian persediaan barang pun tidak laku dan menjadi menumpuk,
dikarenakan uang beredar yang ada dimasyarakat kurang. Oleh karena itu,
Pendapatan masyarakat pun mengalami penurunan dan jumlah uang beredar pun makin
sedikit. Dan ini membuat lesu kegiatan ekonomi
3.
Menurunnya permintaan akan barang., disebabkan harga barang yang tinggi yang
tidak seimbang dengan jumlah uang yang ada dimasyarakat
4. Naiknya
permintaan akan uang, Kekurangan jumlah uang beredar membuat masyarakat menjadi
bingung melakukan kegiatan ekonomi apapun . dan tidak ada kegiatan bisnis yang
berjalan membuat perederan uang semakin kecil. Itu semua membuat kemunduran
perekonomian maka masyarakat meminta kepada Bank sental untuk mengeluarkan
jumlah uang agar bisa menambah pasokan uang mereka yang semakin sedikit
Deflasi
tidak bisa dianggap sepela karena pada rill nya belum ada satu Negara pun yang
bisa mengatasi kerusakan akibat deflasi hingga ekonomi berjalan dengan normal
.Contoh Negara yang pernah megalami deflasi adalah Hongkong (2002) dan Jepang
(1990).
Dampak
yang ditimbulkan deflasi terhadap perekonomian :
- - Merosotnya pendapatan sektor bisnis , untuk meredam kondisi ini harga harus diturunkan , karena jika kondisi seperti ini terus berlangsung maka pada sector bisnis , manufaktur , perdagangan akan merosot tajam , bahkan sampai mengalami kerugian .
- - Pengurangan gaji dan pemutusan hubungan kerja , Pada saat deflasi pasti banyak perusahaan yang mengurangi pengeluarannya terhadap usahanya , seperti mengurangi gaji karyawan, mencutikan sementara karyawan yang dianggap kurang berfungsi, atau bisa langsung memutuskan hubungan kerja. Ini bahkan lebih buruk dari kondisi inflasi
- - Perubahan Pola pengeluaran konsumen , Hubungan antara deflasi dan pengeluaran. Secara umum bagi koonsumen mereka akan memanfatkan turunnya harga sehingga pengeluaran yang dilakukan naik tajam, dan setelah gaji mereka dikurangi sebagai akibat pada pengurangan gaji dan PHK mereka pun akan lebih parah lagi mengurangi pengeluaran mereka. Inilah efek jangka panjang terhadap deflasi.
- - Anjloknya Investasi dan harga saham , Akibat dari dampak merosotnya pendapatan sector bisnis membuat para investor akan menahan dana yang dimilikinya sampai deflasi bisa diatasi. Karena pasti banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan itu membuat anjloknya harga saham .
- - Turunnya iklim kredit , karena banyak perusahaan yang mengalami kesulitan saaat deflasi dan itu membuat banyak peminjam yang tidak bisa membayar. Maka dari itu Bank menurunkan suku bunga pinjaman , namun sangat sedikit yang bersedia untuk meminjam
- Cara mengatasi Deflasi :
Negara
yang pernah mengalami deflasi seperti hongkong dan jepang pasti belajar bahwa
Bank sentral sangat mempunyai peran penting dalan mengatasi keadaan deflasi.
Cara yang paling
tepat dilakukan adalah memberikan
stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian
diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar bahkan bisa kembali normal .
Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk
menggerakkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat
meningkatkan peredaran uang di masyarakat yaitu dengan membeli surat hutang
sektor swasta / surat surat berharga lalu menukarkannya dengan uang tunai, atau
bisa juga dilakukan dengan memotong suku
bunga. Namun memotong suku bunga
bukanlah cara tepat yang sesungguhnya, tetapi hanya sekedar peredaman sementara
untuk menggerakkan ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan
sendirinya.