Senin, 24 November 2014

Pengaruh deflasi terhadap perekonomian

0








Seflasi diartikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat dikarenakan kurangnya jumlah uang yang beredar .
Didalam deflasi, akan mengakibatkan kontraksi dari persediaan uang dan membuat berkurangnya kecepatan / membuat lambat  perputaran uang, Lalu jumlah transaksi akan menurun dan jatuhnya harga barang dan jasa secara umum. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada empat buah penyebab Deflasi : 

1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat, akan mengakibatkan kekacauan diberbagai aspek seperti investasi dan menyebabkan depresi besar. Pada saat deflasi melanda perekonomian maka harga barang mengalami penurunan , dan itu membuat konsumen untuk menunda sementara bahkan lebih lama sampai harga barang akan turun , kejadian ini memperlambat laju ekonomi 

2. Meningkatnya Persediaan Barang, karena persediaan uang yang beredar dimasyarakat mengalami penurunan . maka masyarakat pun enggan membelanjakan uangnya . Lalu pemilik bisnis pun kelimpungan terhadap persediaan barangnya karena dengan demikian persediaan barang pun tidak laku dan menjadi menumpuk, dikarenakan uang beredar yang ada dimasyarakat kurang. Oleh karena itu, Pendapatan masyarakat pun mengalami penurunan dan jumlah uang beredar pun makin sedikit. Dan ini membuat lesu kegiatan ekonomi

3. Menurunnya permintaan akan barang., disebabkan harga barang yang tinggi yang tidak seimbang dengan jumlah uang yang ada dimasyarakat

4. Naiknya permintaan akan uang, Kekurangan jumlah uang beredar membuat masyarakat menjadi bingung melakukan kegiatan ekonomi apapun . dan tidak ada kegiatan bisnis yang berjalan membuat perederan uang semakin kecil. Itu semua membuat kemunduran perekonomian maka masyarakat meminta kepada Bank sental untuk mengeluarkan jumlah uang agar bisa menambah pasokan uang mereka yang semakin sedikit 

Deflasi tidak bisa dianggap sepela karena pada rill nya belum ada satu Negara pun yang bisa mengatasi kerusakan akibat deflasi hingga ekonomi berjalan dengan normal .Contoh Negara yang pernah megalami deflasi adalah Hongkong (2002) dan Jepang (1990).

Dampak yang ditimbulkan deflasi terhadap perekonomian :
  1. -          Merosotnya pendapatan sektor bisnis , untuk meredam kondisi ini harga harus diturunkan , karena jika kondisi seperti ini terus berlangsung maka pada sector bisnis , manufaktur , perdagangan akan merosot tajam , bahkan sampai mengalami kerugian . 
  2. -          Pengurangan gaji dan pemutusan hubungan kerja , Pada saat deflasi pasti banyak perusahaan yang mengurangi pengeluarannya terhadap usahanya , seperti mengurangi gaji karyawan, mencutikan sementara karyawan yang dianggap kurang berfungsi, atau bisa langsung memutuskan hubungan kerja. Ini bahkan lebih buruk dari kondisi inflasi 
  3. -          Perubahan Pola pengeluaran konsumen , Hubungan antara deflasi dan pengeluaran. Secara umum bagi koonsumen mereka akan memanfatkan turunnya harga sehingga pengeluaran yang dilakukan naik tajam, dan setelah gaji mereka dikurangi sebagai akibat pada pengurangan gaji dan PHK mereka pun akan lebih parah lagi mengurangi pengeluaran mereka. Inilah efek jangka panjang terhadap deflasi. 
  4. -        Anjloknya Investasi dan harga saham , Akibat dari dampak merosotnya pendapatan sector bisnis membuat para investor akan menahan dana yang dimilikinya sampai deflasi bisa diatasi. Karena pasti banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan itu membuat anjloknya harga saham . 
  5. -          Turunnya iklim kredit , karena banyak perusahaan yang mengalami kesulitan saaat deflasi dan itu membuat banyak peminjam yang tidak bisa membayar. Maka dari itu Bank menurunkan suku bunga pinjaman , namun sangat sedikit yang bersedia untuk meminjam
  •  Cara mengatasi Deflasi :
Negara yang pernah mengalami deflasi seperti hongkong dan jepang pasti belajar bahwa Bank sentral sangat mempunyai peran penting dalan mengatasi keadaan deflasi.
Cara yang paling tepat dilakukan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar bahkan bisa kembali normal . Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggerakkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat yaitu dengan membeli surat hutang sektor swasta / surat surat berharga lalu menukarkannya dengan uang tunai, atau bisa  juga dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun  memotong suku bunga bukanlah cara tepat yang sesungguhnya, tetapi hanya sekedar peredaman sementara untuk menggerakkan ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.

Gimana caranya mengatasi inflasi ?

0








Inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menurus. Jika inflasi dibiarkan maka akan memperburuk perekonomian nasional . Untuk mengatasi inflasi ,pemerintah harus menjalankan kebijakan-kebijakan seeprti kebijakan moneter, non-moneter, dan fiscal :

  • -          Kebijakan moneter :
Pemerintah menjalankan kebijakan moneter yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dalam negeri ,dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar. Karena penyebab inflasi yaitu jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi agar kondisi ekonomi kembali normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka dan menaikan cash ratio.

1).Politik Diskonto  untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal.

2). Politik Pasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga ke pasar modal. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga (investasi) tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi, dan ini merupakan upaya untuk mengurangi uang yang beredar di masyarakat 

3). Peningkatan Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank  pemerintah. Dengan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang berada di dalam kas, itu membuat  kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar juga akan berkurang.

  • Kebijakan Fiskal
kebijakan yang berhubungan dengan keuangan pemerintah. Bentuk kebijakan ini yaitu:
1). Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran Negara (APBN)  dalam perekonomian bisa dikendalikan diatur dengan baik .
2). Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini sangat mempengaruhi  daya beli masyarakat karena akan mengalami penurunan , dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif juga berkurang.

  • Kebijakan Non-Moneter                          
Kebijakan yang dilakukan dengan cara menaikan hasil produksi barang, kebijakan upah untuk tenaga kerja dan pengawasan harga dan distribusi barang.

1). Menaikan hasil produksi, cara ini cukup tepat karena inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi yang tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar ( saling mempengaruhi ) .Maka pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan baku,seperti produksi beras.

2). Kebijakan upah, upaya menstabilkan upah/gaji, yang berarti bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan untuk meningkatkan daya beli dan akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan justru akan menimbulkan inflasi.

3). Pengawasan dan distribusi , agar harga tidak mengalami kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi). Pengendalian harga  yang  baik pasti  berhasil jika ada pengawasan. Pengawasan yang baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui pasar bulog.