Assalamualaikum wr.wb.
Postingan kali ini akan membahas tentang Tindakan Indonesia untuk Ekonomi hijau TEMA : PEREKONOMIAN HIJAU INDONESIA
Dunia menghadapi masalah serius berupa krisis
pangan dan air, peningkatan harga komoditas dan energi, peningkatan emisi gas
rumah kaca, kesenjangan pendapatan, Peningkatan permintaan global terhadap
pangan, energi dan infrastruktur yang dipenuhi akan membuat daya dukung ekologi
dunia tidak akan mampu memenuhinya. Akibatnya , terjadi peningkatan harga
komoditas dan energi, polusi yang tak terkendali, kerusakan kesehatan manusia,
dan kehilangan system keanekaragaman hayati.
Bagi Negara berkembang dampak sosial dan
ekonomi dari penurunan kualitas lingkungan merupakan tantangan serius mengingat
ketergantungan mereka pada sumber daya alam untuk pertumbuhan ekonomi dan
kerentanan terhadap energi, makanan, air bersih, perubahan iklim dan risiko
cuaca ekstrim, Negara-negara berkembang yang belum begitu besar
kontribusinyaterhadap upaya penurunan produksi emisi gas rumah kaca, pada
akhirnya justru menjadi negara yang paling banyak terkena dampak perubahan
iklim, khususnya yang terjadi pada masyarakat miskin yang berada di dalam
Negara tersebut.
Warga masyarakat Indoensia diharapkan mampu
merubaha gaya hidup dari yang boros energi ke perilaku hemat energi karena bisa
menyelamatkan lingkungan hidup. Perubahan iklim di Indonesia sudah terjadi dan
manusia harus mengubah gaya hidupnya bila ingin selamat. Konsumsi energi yang
berlebihan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan. Sumber daya
alam dieksploitasi untuk memenuhi konsumsi yang diciptakan, bukan konsumsi yang
lahir karena kebutuhan dasar. Untuk memenuhi konsumsi itu, bahan bakar fosil
dieksploitasi dan tanah untuk pertanian dirambah, kebun, hutan tanaman
industri, hingga bahan tambang. Perilaku eksploitatif ini meningkatkan produksi
gas rumah kaca di udara. Panas sinar matahari yang terhalang oleh Gas rumah
kaca tersebut akan sangat sulit untuk ke luar atmosfer sehingga berpotensi
menaikkansuhu bumi.
Saat ini di Indonesia sektor transportasi
mengkonsumsi sekitar 48% dari konsumsi energy primer nasional, khususnya minyak
bumi dengan moda yang menyerap konsumsi terbesar secara berurutan transportasi
darat (88%),udara (7%), perkeretaapian (4%), dan sisanya transportasi laut,
sungai, danau dan penyeberangan (1%). Peningkatan konsumsi energy dipicu oleh
harga BBM yang murah dan bersubsidi yang akhirnya berdampak pada meningkatnya
beban subsidi BBM pada APBN
Oleh karena itu, dalam melihat kondisi
tersebut, sangat dirasakan agar pemerintah
mengurangi subsidi BBM dan mengalihkannya ke sektor yang lebih penting
seperti perbaikan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Selain itu , diperlukan
suatu regulasi yang menjamin keseimbangan pemanfaatan sumber daya alam dengan
kelestarian daya dukung lingkungan. Penyusunan regulasi dimaksud untuk mengejar
percepatan ekonomi dan juga mampu meminimalkan kerusakan lingkungan yang
semakin berat.
Selain menurangi subsidi BBm sebagai upaya
mengatasi kerusakan lingkungan dalam melakukan Ekonomi hijau Indonesia juga perlu
membuat kebijakan pertumbuhan hijau dengan
tujuan untuk memaksimalkan sinergi dan manfaat ekonomi jangka pendek seperti
penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan yang merajalela serta
peningkatan efisiensi. Upaya untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan
pekerjaan dan pemberian akses layanan kesehatan seperti pemberian BPJS,
pendidikan yang berkualitas dan semua fasilitas yang bisa dinikmati oleh suatu
masyarakat Indonesia harus dilakukan sejalan dengan penghargaan terhadap sumber
daya alam dan lingkungan Indonesia untuk
mencapai tujuan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, dan Indonesia adalah salah satu negara yang
memiliki hutan terbesar dunia, bahkan memiliki hutan hujan tropis terluas di
kawasan Asia, Oleh karena itu, keanekaragaman hayati Indonesia harus
diperlakukan sebagai kekayaan negara yang harus diurus, dipelihara,
dikonservasi dengan pemanfaatannya secara bijaksana untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Terima Kasih sudah
membaca, semoga bermanfaat :)
Wassalamualaikum
wr.wb
Sumber :
Pasaribu,Rowland Bismark Fernando. 2012. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia.
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.
0 komentar:
Posting Komentar