Senin, 22 Juni 2015

Tindakan Indonesia untuk Ekonomi hijau

Assalamualaikum wr.wb.
Postingan kali ini akan membahas tentang Tindakan Indonesia untuk Ekonomi hijau 


TEMA                   : PEREKONOMIAN HIJAU INDONESIA



Dunia menghadapi masalah serius berupa krisis pangan dan air, peningkatan harga komoditas dan energi, peningkatan emisi gas rumah kaca, kesenjangan pendapatan, Peningkatan permintaan global terhadap pangan, energi dan infrastruktur yang dipenuhi akan membuat daya dukung ekologi dunia tidak akan mampu memenuhinya. Akibatnya , terjadi peningkatan harga komoditas dan energi, polusi yang tak terkendali, kerusakan kesehatan manusia, dan kehilangan system keanekaragaman hayati.

Bagi Negara berkembang dampak sosial dan ekonomi dari penurunan kualitas lingkungan merupakan tantangan serius mengingat ketergantungan mereka pada sumber daya alam untuk pertumbuhan ekonomi dan kerentanan terhadap energi, makanan, air bersih, perubahan iklim dan risiko cuaca ekstrim, Negara-negara berkembang yang belum begitu besar kontribusinyaterhadap upaya penurunan produksi emisi gas rumah kaca, pada akhirnya justru menjadi negara yang paling banyak terkena dampak perubahan iklim, khususnya yang terjadi pada masyarakat miskin yang berada di dalam Negara tersebut.

Warga masyarakat Indoensia diharapkan mampu merubaha gaya hidup dari yang boros energi ke perilaku hemat energi karena bisa menyelamatkan lingkungan hidup. Perubahan iklim di Indonesia sudah terjadi dan manusia harus mengubah gaya hidupnya bila ingin selamat. Konsumsi energi yang berlebihan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan. Sumber daya alam dieksploitasi untuk memenuhi konsumsi yang diciptakan, bukan konsumsi yang lahir karena kebutuhan dasar. Untuk memenuhi konsumsi itu, bahan bakar fosil dieksploitasi dan tanah untuk pertanian dirambah, kebun, hutan tanaman industri, hingga bahan tambang. Perilaku eksploitatif ini meningkatkan produksi gas rumah kaca di udara. Panas sinar matahari yang terhalang oleh Gas rumah kaca tersebut akan sangat sulit untuk ke luar atmosfer sehingga berpotensi menaikkansuhu bumi.
Saat ini di Indonesia sektor transportasi mengkonsumsi sekitar 48% dari konsumsi energy primer nasional, khususnya minyak bumi dengan moda yang menyerap konsumsi terbesar secara berurutan transportasi darat (88%),udara (7%), perkeretaapian (4%), dan sisanya transportasi laut, sungai, danau dan penyeberangan (1%). Peningkatan konsumsi energy dipicu oleh harga BBM yang murah dan bersubsidi yang akhirnya berdampak pada meningkatnya beban subsidi BBM pada APBN

Oleh karena itu, dalam melihat kondisi tersebut, sangat dirasakan agar pemerintah  mengurangi subsidi BBM dan mengalihkannya ke sektor yang lebih penting seperti perbaikan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Selain itu , diperlukan suatu regulasi yang menjamin keseimbangan pemanfaatan sumber daya alam dengan kelestarian daya dukung lingkungan. Penyusunan regulasi dimaksud untuk mengejar percepatan ekonomi dan juga mampu meminimalkan kerusakan lingkungan yang semakin berat.

Selain menurangi subsidi BBm sebagai upaya mengatasi kerusakan lingkungan dalam melakukan Ekonomi hijau Indonesia juga perlu membuat  kebijakan pertumbuhan hijau dengan tujuan untuk memaksimalkan sinergi dan manfaat ekonomi jangka pendek seperti penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan yang merajalela serta peningkatan efisiensi. Upaya untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan pekerjaan dan pemberian akses layanan kesehatan seperti pemberian BPJS, pendidikan yang berkualitas dan semua fasilitas yang bisa dinikmati oleh suatu masyarakat Indonesia harus dilakukan sejalan dengan penghargaan terhadap sumber daya alam  dan lingkungan Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan,  dan Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan terbesar dunia, bahkan memiliki hutan hujan tropis terluas di kawasan Asia, Oleh karena itu, keanekaragaman hayati Indonesia harus diperlakukan sebagai kekayaan negara yang harus diurus, dipelihara, dikonservasi dengan pemanfaatannya secara bijaksana untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.



Terima Kasih sudah membaca, semoga bermanfaat :) 
Wassalamualaikum wr.wb

Sumber : Pasaribu,Rowland Bismark Fernando. 2012. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.








0 komentar:

Posting Komentar